Rabu, 25 November 2009

Diskriminasi Pendidikan

Diskriminasi Pendidikan

---------------------------------------------------------------

Rasa-rasanya rasa muakku sudah sampai pada puncaknya.

Setelah membaca rubrik Humaniora di harianKompas edisi hari ini, aku menjadi semakin jengkelsaja dengan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia yang kian lama kian wagu saja. Akhir-akhir ini rubrik Humaniora Kompas memang banyak menyoroti tentang kondisi pendidikan di Indonesia. Diawali dengan pemberitaan mengenai ide cemerlang dari salah seorang ketua RW di salah satu desa di Sala Tiga yang dengan kreatifnya menggagas sebuah sekolah alternatif untuk siswa SLTP dengan konsep sekolah terbukanya sampai pada kegilaan mungkin lebih tepat jika disebut kebodohan dari pemerintah mengenai rancangan sistem jalur pendidikan yang baru.

Dalam sistem pendidikan yang baru ini pemerintah akan membagi jalur pendidikan menjadi dua jalur besar, yaitu jalur formal standar dan jalur formal mandiri. Pembagian jalur ini berdasarkan perbedaan kemampuan akademik dan finansial siswa. Jalur formal mandiri diperuntukkan bagi siswa yang mapan secara akademik maupun finansial. Sedangkan jalur formal standar diperuntukkan bagi siswa yang secara finansial bisa dikatakan kurang bahkan tidak mampu.

Dengan kata lain jalur formal mandiri adalah jalur bagi siswa kaya sedangkan jalur formal standar adalah jalur bagi siswa miskin. Konyol memang. Aku sampai tidak habis pikir bisa-bisanya pendidikan dikotak-kotakkan berdasarkan tingkat fianansial dari peserta didik. Dalam hal ini, pemerintah berdalih bahwa pada jalur formal mandiri akan disediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu miskin agar dapat menuntut ilmu pada jalur ini. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah Berapa banyak sich beasiswa yang disediakan?.

Pemerintah sendiri menyatakan bahwa setidaknya akan ada lima persen siswa miskin yang bersekolah di setiap sekolah yang menyelenggarakan jalur formal mandiri. Menurut ku ini juga merupakan salah satu bentuk kebodohan yang lain. Coba saja kita bayangkan seandainya ada seorang siswa miskin yang memperoleh beasiswa untuk bersekolah di jalur formal mandiri yang nota bene tempat sekolahnya siswa kaya. Bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi minder dan rendah diri. Ketika teman-temannya selalu mengenakan seragam yang bersih dan tersetrika dengan rapi dengan menggunakan pelembut dan pewangi pakaian sedangakan siswa miskin ini hanya mampu mengenakan seragam bekas alias hibahan dari tetangganya, bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi objek tontonan bagi siswa-siswa kaya?

Apakah pembagian jalur pendidikan ini merupakan salah satu misi pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa?

Menurutku, pendidikan adalah satu-satunya jalan bagi bangsa kita dalam mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Aku cukup salut dengan pemerintah Kamboja dan Thailand yang mulai berbenah diri dengan berfokus pada pendidikan warga negaranya. Kedua negara ini mulai merintis pendidikan gratis bagi warga nya. Pemerintah Kamboja sendiri mulai mengalihkan sembilan belas persen dari total anggarannya yang biasanya digunakan sebagai angaran militer untuk mendukung pengembangan pendidikan.

Lantas bagai mana dengan visi dan misi pendidikan di Indonesia? Mau dibawa ke mana pendidikan di Negara kita? Apakah pendidikan sudah menjadi barang dagangan yang nantinya menghasilkan outputan berupa selembar sertifikat dan ijazah bukannya keahlian dan daya analitis? Dan apakah pendidikan hanya menjadi milik dan hak orang kaya saja?

Apakah memang orang miskin dilarang sekolah?

Selengkapnya...

Kapitalisme Pendidikan

Kapitalisme Pendidikan
Sudah rahasia umum jika pendidikan sekarang sangat mahal. Yah seperti kata buku, orang miskin dilarang sekolah! Memprihatinkan, tapi itulah kenyataannya. Masuk TK saja bisa mencapai ratusan ribu maupun jutaan rupiah, belum lagi kalo masuk SD-SMP-SMA-Universitas yang favorit. Kalau dihitung, seseorang yang masuk TK sampai dengan universitas yang favorit akan menghabiskan 100 juta lebih. Wow!

Sekolah memang harus mahal, itulah stigma yang tertanam di benak sebagian orang, dari orang awam dan bahkan sampai beberapa pejabat depdiknas. benarkah demikian??? Itu adalah omongan sesat, mereka yang bicara ngelantur begitu sudah pasti tidak pernah lihat kondisi luar. Malaysia, Jerman, bahkan Kuba sekalipun bisa membuat pendidikannya sangat murah dan dapat diaksese oleh sebagian besar lapisan masyarakatnya.
Pendidikan yang kapitalistik sekarang ini, yang bertujuan bisnislah yang membuat biaya-biaya membengkak. Pendidikan diserahkan sebagian kontolnya kepada swasta karena pemerintah yang kurang becus. Ada baiknya swasta ikut mengatur pendidikan sehingga masyarakat pun bisa berperan dalam lembaga pendidikan, tapi walau bagaimanapun ini bukan berarti bahwa pemerintah lepas tangan begitu saja. Ya, kan??? Pendidikan instan ala swasta yang mementingkan bisnis kjadi masalah besar buat dunia pendidikan. kadang terbaca di iklan-iklan, lembaga pendidikan yang menawarkan lulus cepat+absen tidak dihitung+dapat ijazah+dll. Sepertinya, yang penting bagi pendidikan hanyalah dapat ijazah buat kerja saja. Padahal pendidikan ditujukan untuk membangun moral individu dan tingkat pengetahuannya.
Lalu bagaimana caranya agar pendidikan bisa murah?? Wah, ini bukan persoalan gampang,dan jelas butuh pemikiran mendalam. Biar dipikir dan merenung dahulu. Tidak dituliskan disini, karena bakal sangat panjang juga.

Selengkapnya...

Hakikat Pendidikan

Hakikat Pendidikan
Apa sih hakikat pendidikan? Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan?

Agak miris lihat kondisi saat ini. Institusi pendidikan tidak ubahnya seperi pencetak mesin ijazah. Agar laku, sebagian memberikan iming-iming : lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb. Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan kering idealisme seperti itu. Ki hajar dewantoro mungkin bakal menangis lihat kondisi pendidikan saat ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 43, bah!), tapi lebih mirip mesin usang yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya.


Apa sebaiknya hakikat pendidikan? saya setuju dengan kata mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi, ini masih harus diterjemahkan lagi dalam tataran strategis/taktis. kata mencerdsakan kehidupan bangsa mempunyai 3 komponen arti yang sangat penting : (1) cerdas (2) hidup (3) bangsa.

(1) tentang cerdas
Cerdas itu berarti memiliki ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan real. Cerdas bukan berarti hapal seluruh mata pelajaran, tapi kemudian terbengong-bengong saat harus menciptakan solusi bagi kehidupan nyata. Cerdas bermakna kreatif dan inovatif. Cerdas berarti siap mengaplikasikan ilmunya.

(2) tentang hidup
Hidup itu adalah rahmat yang diberikan oleh Allah sekaligus ujian dari-Nya. Hidup itu memiliki filosofi untuk menghargai kehidupan dan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan itu sendiri. Hidup itu berarti merenungi bahwa suatu hari kita akan mati, dan segala amalan kita akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Patut dijadikan catatan, bahwa jasad yang hidup belum tentu memiliki ruh yang hidup. Bisa jadi, seseorang masih hidup tapi nurani kehidupannya sudah mati saat dengan snatainya dia menganiaya orang lain, melakukan tindak korupsi, bahkan saat dia membuang sampah sembarangan. Filosofi hidup ini sangat sarat akan makna individualisme yang artinya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan seorang manusia, memberikannya makanan kehidupan berupa semangat, nilai moral dan tujuan hidup.

(3) tentang bangsa
Manusia selain sesosok individu, dia juga adalah makhluk sosial. Dia adalah komponen penting dari suatu organisme masyarakat. Sosok individu yang agung, tapi tidak mau menyumbangkan apa-apa apa-apa bagi masyarakatnya, bukanlah yang diajarkan agama maupun pendidikan. Setiap individu punya kewajiban untuk menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat, berusaha meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitarnya, dan juga berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Siapakah masyarakat yang dimaksud disini? Saya setuju bahwa masyarakat yang dimaksud adalah identitas bangsa yang menjadi ciri suatu masyarakat. Era globalisasi memang mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, karena segala sesuatunya terasa dekat. Saat terjadi perang Irak misalnya, seakan-akan kita bisa melihat Irak di dalam rumah. Tapi masalahnya, apakah kita mampu berperan aktif secara nyata untuk Irak (selain dengan doa ataupun aksi)? Peran aktif kita dituntut untuk masyarakat sekitar...dan siapakah masyarakat sekitar? tidak lain adalah individu sebangsa.


Selengkapnya...

Selasa, 24 November 2009

Teori Pendidikan

Teori Pendidikan

a. Teori umum pendidikan
1). Teori umum pendidikan prespektif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruan aspek-aspek pendidikan, yang penyajian konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya peristiwa-peristiwa pendidikan diselenggarakan. Teori pendidikan yang masuk dalam kelompokini adalah filsafat pendidikan.

2). Teori umum pendidikan deskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruan aspek-aspek pendidikan, yang penyajian konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan yang masuk kelompok ini adalah (a) Pendidikan internasional (b) Pendidikan perbandingan atau komparatif (c) Pendidikan histories.

b. Tujuan khusus pendidikan
1). Teori khusus pendidikan prespektif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruan aspek-aspek pendidikan, yang penyajian konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya suatu kegiatan pendidikan dilakukan. Teori pendidikan yang mencangkup kelompokini adalah teknologi pendidikan,antara lain mencangkup studi (a) manajemen pendidikan (b) penyusun dan pengembangan kurikulum pendidikan (c) model-model pendidikan (d) evaluasi pendidikan (e) riset pendidikan

2). Tujuan khusus pendidikan deskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruan aspek-aspek pendidikan, yang penyajian konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah, sedang, dan diperkirakan terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini adalah ilmu-ilmu pendidikan, antara lain (a) pedagogic (b) orthopedagogik (c) psikologi pendidikan (d) sosiologi pendidikan (e) ilmu pendidikan demografis (f) andragogi (g) Antropologi pendidikan dan etnografi pendidikan (h) ekonomika pendidikan (i) politika pendidikan (j) ilmu administrasi pendidikan. Selengkapnya...

Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan

Pengertian
Filsafat pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas hakikat pendidikan, baik sebagai praktik pendidikan maupun ilmu pendidikan.

Klasifikasi
a. Filsafat praktik pendidikan
Filsafat ini adalah studi penerapan konsep-konsepdan metode filosofis dalam membahas tentang seharusnya bagaimana peristiwa pendidikan secara mikro maupun makro diselenggarakan.

Filsafat praktik pendidikan mencangkup, (1) Filsafat proses pendidikan, adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas : (a) apakah sebenarnya pendidikan, (b) apakah sebenarnya tujuan pendidikan, (c) apakah sebenarnya proses penerapan tujuan pendidikan. (2) Filsafat social pendidikan, adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis social dalam membahas hubungan pendidikan dengan penataan masyarakat yang ideal.

b. Filsafat ilmu pendidikan
Filsafat ilmu pendidikan membahas tentang (1) ontology ilmupendidikan : Pembahasan tentang hakikat struktur (bentuk dari isi) ilmu pendidikan. (2) Epistemologi ilmu pendidikan: Pembahasan mengenai hakekat objek ilmu pendidikan. (3) Metodologi ilmu pendidikan : Pembahasan mengenai hakekat metode penelitian dalam pendidikan. (4) Pembahasan mengenai hakekat kegunaan ilmu pendidikan bagi praktik pendidikan dan pengembangan ilmu dan filsafat. Selengkapnya...

Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan

1). Tujuan Umum Pendidikan
Tujuan umum pendidikan berkenaan dengan Keseluruan peristiwa-peristiwa pendidikan dan cita-cita ideal tentang manusia dan masyarakat. Tujuan umum pendidikan merupakan merupakan tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan dan waktu berlangsungnya peristiwa-peristiwa pendidikan.

2). Tujuan Khusus Pendidikan
a. Tujuan insedental pendidikan
Tujuan yang terkandung dalam setiap peristiwa pendidikan atau tujuan setiap kegiatan pendidikan.

b. Tujuan instruksional pendidikan
Tujuan yang hendak dicapai dalam satu kesatuan kegiatan-kegiatan pendidikan atau rangkaian kegiatan pendidikan.

c. Tujuan kurikuler pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian penguasaan suatu lingkup isi atau materi sutu jenis pendidikan.

d. Tujuan institusioanal pendidikan
Tujuan pendidikan suatu jenis dan atau jenjang pendidikan ( TK, SD, SMP, SMA, PT, Kursus, dan sebagainya).

e. Tujuan tak lengkap pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian perkembangan pada setiap tahap perkembangan suatu aspek kepribadian (intelektual, moral, social, dll).

f. Tujuan sementara pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan setiap tahap perkembangan ( masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak pertengahan, masa remaja, masa dewasa, dan masa usia lanjut). Selengkapnya...

Pengertian Pendidikan

Pengertian Pendidikan

a. Arti Luas
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

Karakteristik
1. Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.

2. Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segalah lingkungan pendidikan, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.

3. Bentuk kegiatan
Terentang dari yang bentuk-bentuk misterius maupun yang terprogram. Pendidikan berbentuk segala pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga.

4. Tujuan
Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan sama dengan hidup, karena tujuan pendidikan tidak terbatas tergantung pada yang menyelenggarakannya.Pendukungnya adalah kaum humanis romantic.
b. Arti Sempit
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segalah pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social mereka.

Karakteristik
1. Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas, yaitu masa anak dan remaja.

2. Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara teknis pendidikan berlangsung di kelas.

3. Bentuk kegiatan
Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum. Kegiatan pendidikan lebih berorentasi pada kegiatan guru sehingga guru mempunyai peranan yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan terprogram,terjadwal, tertent waktu dan tempatnya.

4. tujuan
Tujuan pendidikan ditentukanoleh pihak luar. Tujuan pendidikan terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu. Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup. Pendukung nya adalah kaum behavioris. Selengkapnya...

Pendidikan Seumur Hidup(PSH)

Pendidikan Seumur Hidup(PSH)

PSH adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.

Perlunya PSH
a. Keterbatasan kemampuan pendidikan di sekolah
Pendidkan di sekolah ternyata tidak memenuhi semua harapan masyarakat,terliat dalam (1) banyak lulusan yang tidak terserap dalam dunia kerja, yang antara lain mutunya sangat rendah. (2) Daya serap rata-rata sekolah masih rendah, karena pelajar tidak dapat belajar optimal. (3) Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien sehingga terjadi penghamburan pendidikan yang dapat dilihat dari adanya putus sekolah dan siswa yang mengulang.

b. Perubahan masyarakat dan peranan-peranan social
Globalisasi dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat, dengan demikian terjadilah perubahan peranan sosialnya. Pendidikan dituntut untuk dapat membantu individu untuk selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan social sepanjang hidupnya.

c. Pendayagunaan sumber daya yang belum optimal
Salah satu masalah pendidikan kita dewasa ini adalah kelangkaan sumber yang mendukung pelaksanaan pendidikan. Yang perlu dilakukan adalah (1) penghematan dan optimalisasi dalam penggunaan sumber yang telah tersedia bagi pendidikan. (2) perlu digali sumber-sumber baru yang masih terpendam dalam masyarakt, yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar dan peningkatan proses pendidikan.

d. perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat
Dalam zaman modern, pendidikan luar sekolah berkembang dengan pesat karena memberikan manfaat kepada masyarakat, sehingga perlu mendapat tempat yang wajar dalam penyelenggaraan keseluruan pendidikan. Selengkapnya...

Aliran-Aliran Pendidikan

Aliran-Aliran Pendidikan

a. Progresivisme
Progresivisme merupakan gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang berpusat pada anak(Child centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru( teacher centered ) atau bahan pengajaran ( subject centered).

b. Rekontruksionalisme social
Rekontruksionalisme di pelopori oleh John Dewey, yang memandang pendidikan sebagai rekontruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan social di masyarakat. Perkembangan lebih lanjut dari rekontruksi Dewey adalah Rekontuksionalisme radikal, yang memandang pendidikan sebagai alat untuk membangun masyarakat masa depan.

c. Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap skeptisisme dan sinisme dari gerakan progresivisme dari nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/social. Menurut esensialisme nilai-nilai tertanam dalam warisan budaya adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, dan didalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji menurut perjalanan waktu.

d. Perennialisme
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap pendidikan progresivisme yang mengingkari supernatural. Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendakya merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Selengkapnya...

Tujuan Konseling

Tujuan Konseling

a. Kesehatan mental positif
Konselor yang berkecondongan afektif menyatakan bahwa pemeliharaan atau mendapatkan mental sehat merupakan tujuan konseling. Jika mental sehat dicapai maka individu memiliki integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif terhadap orang lain. Disini individu belajar tanggung jawab, jadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah laku.

b. Keefektifan Pribadi
Pengertian keefektifan pribadi menurut Blocher adalah
1. Pribadi yang tampak menyelaraskan diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga dan bersedia mengambil tanggung jawab ekonomi, psikologis, dan fisik.
2. Orang yang mempunyai pribadi demikian tampak mempunyai kompetensi mengenal, merumuskan, dan memecahkan masalah-masalah.
3. Orang demikian relatif tampak konsisten dalam menjalani situasi khusus peranannya.
4. Orang demikian dapat berfikir lain dan asli, yaitu secara kreatif.
5. Orang demikian mampu mengontrol dorongan-dorongan dan melakukan respon terhadap frustasi,permusuhan, dan pertentangan.

c. Pembuatan keputusan
Para konselor yang condong pada orientasi kognitif,sedikit masih ada unsure afektifnya, menyatakan tujuan konseling sebagai pembuatan keputusan mengenai hal-hal yang penting bagi seorang konseli. Dalam hal ini konselor tidak menetapkan keputusan-keputusan yang akan dibuat konseli, ataupun memilihkan cara alternatif bagi tindakan konseli. Konseli harus tahu mengapa dan bagaimana ia mengambil keputusan. Ia belajar memperkirakan konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul berkenaan dengan pengorbanan pribadi, waktu, tenaga, uang, dan resiko lainnya.

d. Perubahan Tingkah Laku
Inilah pernyataan tujuan konseling yang paling banyak dipakai akhir-akhir ini. Para pakar konseling ada yag memadukan antara tujuan-tujuan berkenaan dengan perubahan struktur pribadi sampai pada perubahan tingkah laku tampak.Shertzer dan Stone menyatakan bahwa perubahan sebagi suatu tujuan konseling mungkin terbatas khusus seperti perubahan respon khusus terhadap frustasi ataupun perubahan-perubahan sikap terhadap orang lain atau terhadap diri sendiri. Selengkapnya...

Tipe-Tipe Konseling

Tipe-Tipe Konseling

a. Konseling Kritis
Belkin (1975) menguraikan beberapa jenis masalah yang mengandung krisis. Ditulisnya bahwa kita semua saat-saat mengarungi kehidupan, pernah menyaksikan atau mengalami situasi-situasi krisis, seperti kehilangan orang yang sangat dicintai, kecanduan yang mendatangkan krisis, ketakmampuan menghadapi dan mengatasi situasi-situasi hidup, krisis keluarga, ketergantungan hubungan pribadi dengan orang yang kita cintai, sahabat karib, atau semacamnya. Jika suatu krisis mencapai taraf yang melumpuhkan kita atau menghambat kita mengontrol diri secara sadar maka keadaan itu merupakan krisis yang memerlukan bantuan penyembuhan.

b. konseling Fasilitatif
Konseling fasilitatif menurut segi tinjauan adalah proses membantu klien menjadikan jelas permasalahannya, selanjutnya bantuan melalui pemahaman dan penerimaan diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatsi masalah, dan melaksanakan semua itu dengan tanggung jawabnya sendiri.

Masalah-masalah yang ditangani dengan konseling jenis ini meliputi masalah memilih jurusan atau mata pelajaran pilihan, perencanaan karier, pergaulan dengan anggota keluarga, masalah menganggur, masalah dengan teman-teman sekelas, pengidentifikasian kelebihan-kelebihan, minat-minat dan bakat-bakat individu.

c. Konseling Preventif
Konseling preventif berbedah dengan 3 tipe yang lainnya yang dibahas di
Sini, dalam hal bahwa ia terutam bersifat programatis sebagaimana program yang diperuntukan bagi konseren khusus. Konseling demikian ini dapat meliputi program pendidikan sexs di sekolah dasar dengan niat mencega kecemasan pada masa yang akan dating engenai seksualitas dan hubugan antara dua jenis kelamin.

d. Konseling developmental
Konseling developmental merupakan proses berkelanjutan yang dijalankan dalam seluruh jangkah kehidupan individu. Tipe konseling ini focus pada membantu para klien mencapai pertumbuhan pribadi yang positif dalam pelbagai tahap kehidupan mereka. Kita yakin bahwa para konselor dapat membantu individu-individu dalam semua tingkat usia dan benar-benar mendukung konsep mengenai konsling anak sebagai hal yang esensial dalam proses perkembangan. Selengkapnya...

Pengertian Konseling

Pengertian Konseling

Konseling yang sering pula disebut dengan istilah ”penyuluhan” dalam perkembangn terahir di Indonesia sudah tidak terlalu sering diperdebatkan maknanya secara konseptual dan teoritis.

Pietrofesa dkk, menurunkan klasifikasi dari berbagai definisi konseling sebagai berikut.
1. Konseling adalah suatu layanan professional yang disediakan oleh konselor berwenang
2. Konseling adalah suatu proses yang terjadi atas dasar hubungan konselor dan klien
3. Konseling adalah berurusan dengan ketrampilan pembuatan keputusan dan pemecah masalah
4. Konseling menjadikan klien mempelajari tingkah laku atau sikap-sikap baru
5. Konseling adalah upaya bersama dua pihak yaitu konselor dan klien yang berlandas pada penghargaan terhadap individu
6. Konseling tidak dapat dibatasi secara tegas karena ia merupakan sesuatu yang dinamis, namun ada ketrampilan yang lazim dipakai bagi hubungan bantuan seperti itu
7. Konseling adalah suatu pandangan hidup ( a way of life)

Pada dasrnya setiap orang dapat menyusun sendiri rumusan tentang definisi konseling dengan tepat jika berhasil memahami, menguasai dengan baik cirri-ciri khas konseling dan mengisolasi upaya-upaya yang serupa dengan konseling namun bukan konseling. Selengkapnya...

Latar Belakang Dan Perkembangan Konseling

Latar Belakang Dan Perkembangan Konseling

Konseling sebagai upaya professional pada awalnya dimulai dari luar negeri pada tahun 1896. Shertzer dan Stone memperkirakan bahwa konseling mulai ada pada tahun 1898. Setelah mengalami proses yang panjang, konseling pun terus mangalami perkembang dan pemantapan dari negeri asalanya. Perkembangan pun terus berkembang ke berbagai Negara termasuk di Indonesia yang tergandeng lekat dalam upaya dan pengembangan bimbingan konseling di sekolah sejak 1960.

Faktor-faktor pendorong perkembangan konseling sekolah di Indonesia, sehingga maju cukup pesat adalah :
1). Pada diri individu, yaitu adanya masa-masa kritis dalam tiap-tiap masa perkembangan individu, terutama dalam masa remaja.
2). Pada kondisi luar individu, seperti kondisi teknologi yang berkembang sangat pesat, nilai-nilai social, ekonom, budaya, nilai-nilai humanistis versus pragmatis,nilai-nilai etika pergaulan, kondisi structural dan kebidangan dalam dunia kerja, dan kondisi lain seperti transmigrasi dan urbanisasi kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor pendorong lain khususnya konseling di sekolah adalah adanya kebutuhan nyata dan kebutuhan potensial para siswa pada beberapa jenjang pendidikan, yaitu :
1.) Dalam menghadapi masa-masa kritis yang dapat terjadi misalnya akibat kegagalan sekolah, kegagalan pergaulan atau pacaran, dan penyalagunaan obat-obatan.
2.) Dalam menghadapi kesulitan pemahaman diri dan lingkungan untuk arah diri dan pengambilan keputusan dalam karier, akademik, dan pergaulan social.
3.) Dalam mencega sedapat mungkin kesulitan yang dapat dihadapi dalam pergaulan atau seksual.
4.) Dalam menopang kelancaran perkembangan individu siawa seperti pengembangan kemandirian, percaya diri, citra diri, dll.

Dengan demikian kebutuhan akan hubungan bantuan, terutama konseling pada dasarnya lahir dalam diri individu. Agar individu dapat menjawab permsalahan yang dihadapi dan dapat berbuat sesuatu maka konseling akan tetap diperlukan bahkan dengan intensitas keperluan yang lebih baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Selengkapnya...

Minggu, 22 November 2009

RPP SMP KLS9(KD 6. 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/2

Standar Kompetensi : 6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya
dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 6.2 Menentukan jumlah suku ke-n barisan aritmetika dan . Deret geometri
Indikator : 1.Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
barisan deret bilangan.
2.Mengenal unsur-unsur barisan dan deret seperti suku
pertama,suku berikutnya dan beda.
3.Menghitung dan menentukan suku ke-n barisan bilangan.

Alokasi waktu : 4 jam pelajaran.
A.Tujuan Pembelajaran
a.Siswa dapat menuliskan beberapa contoh masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan barisan bilangan.
b.Siswa dapat menggunakan contoh kehidupan sehari-hari untuk mengenal
unsur-unsur barisan seperti suku pertama, suku berikutnya dan beda.
c.Siswa dapat menggunakan contoh dikehidupan nyata untuk menentukan dan
menghitung suku ke-n barisan bilangan.

B.Materi Ajar
Pola bilangan dan deret.

C.Metode Pembelajaran
Demonstrasi,tanya jawab ,dan pemberian tugas dengan kerja kelompok.

D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan Ke-1
Pendahuluaan
Apersepsi : Mengingat kembali mengenai pola bilangan.

Motivasi : Menyampaikan inti pembelajaran meliputi produk dan proses.

Kegiatan Inti
a.Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi dengan masing-masing
kelompok terdiri 3 – 5 orang.
b.Siswa melakukan kegiatan melipat satu lembar kertas yang berbentuk persegi
panjang menjadi dua bagian yang sama dan menggunting lipatan
tsb,kemudian menyusun semua potongan kertas sehingga saling menutup dan
melipat susunan kertas tsb menjadi dua bagian yang sama kemudian
menggunting lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas?
Kegiatan dilakukan sampai 6 kali.
c. Siswa berdiskusi tentang banyaknya lembaran kertas yang terjadi dan
menjelaskan keteraturannya.
d. Siswa menuliskan bilangan dari lembaran kertas yang terjadi sehingga
membentuk suatu pola bilangan dan menjelaskan arti dari pola bilangan itu.
e. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menuliskan pola bilangan
jika lembaran kertas itu dilipat sebanyak 6 kali.
Siswa diminta membuat pola bilangan yang lain dan menentukan aturan dari
pola bilangan tsb.

Penutup
a.Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b.Guru dan siswa melakukan refleksi
c.Guru memberi tugas ( PR )

Pertemuan Ke-2
Pendahuluaan
Apersepsi : - Membahas PR
Mengingat kembali tentang barisan bilangan.

Motivasi : Menjelaskan tentang pentingnya kegunaan materi dalam
kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti
Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi dengan masing-
masing kelompok terdiri 3 – 5 orang.

Siswa mengamati 5 orang temannya yang tingginya berbeda misalnya tinggi ke-5 anak tsb ; 150cm, 125cm, 140cm,155cm dan 135cm.
Guru menanyakan kepada siswa apakah tinggi ke-5 temannya tadi membentuk suatu barisan bilangan dan apakah tingginya membentuk pola?
Guru membimbing siswa mengenal tentang barisan, suku pertama ,beda dan suku berikutnya serta menentukan rumus suku ke-n.
Dengan tanya jawab siswa memberi contoh tentang barisan aritmetika
ataun geometri dan menentukan suku pertama, beda, rasio dan suku
berikutnya serta menentukan suku ke-n.
Siswa mengerjakan soal –soal yang diberikan guru kemudian dibahas
bersama-sama tentang jumlah n suku pertama deret aritmetika
Penutup
a.Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b.Guru dan siswa melakukan refleksi
c.Guru memberi tugas ( PR )

Alat dan Sumber Belajar
Buku teks, kertas , gunting dan penggaris.
Penilaian
Teknik : Kuis,Tes
Bentuk Instrumen : Lisan danTes tertulis

Soal :
1.Tulislah aturan setiap barisan aritmetika dan barisan geometri berikut,dan carilah 3 suku berikutnya.
5,10,15,20,..........
–8,-1,6,13,........
1,2,4,8,............
¼,1/12,1/36,1/108,.....
2. Tentukan rumus suku ke-n dari masing-masing barisan berikut ini:
4,7,10,13,......
11,15,19,23,....
3,6,12,24,.....
2,8,32,128,.....

Mengetahui:
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran ybs.,





----------------------------- -------------------------------- Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 6. 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)

Sekolah : S M P
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 2 ( Dua )

Standar Kompetensi :

6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar :

6.1. Menentukan pola barisan bilangan sederhana.

Indikator :
1. Menyatakan masalah sehari hari yang berkaitan dengan barisan bilangan.
2. Mengenal unsur-unsur barisan dan deret.
3. Menentukan rumus suku ke- n
4. Menentukan pola barisan bilangan.
5. Menentukan suatu barisan aritmatika.

Alokasi waktu : 6 x 40 menit ( 3 pertemuan )

Tujuan Pembelajaran.

a. Siswa dapat menentukan pola barisan bilangan sederhana dari kehidupan sehari hari.
b. Siswa dapat menggunakan unsur unsur barisan dan deret.
c. Siswa dapat menjelaskan rumus suku ke- n
d. Siswa dapat menjelaskan pola barisan bilangan
e. Siswa dapat menjelaskan suatu barisan aritmatika.

Materi ajar :

a. Pola barisan bilangan.
b. Barisan dan deret aritmatika.

Metode pembelajaran :

Diskusi kelompok, demontrasi dan penemuan.



Langkah-langkah kegiatan :

Pendahuluan.

Apersepsi : Mengingat kembali tentang barisan bilangan.
Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu
Siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

Kegiatan inti. :

a. Denganberdialog siswa diminta menyebutkan barisan bilangan.
b. Guru mendemontrasikan membuat barian bilangan dengan sejumlah kelereng.
c. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pola barisan bilangan.

Penutup :

a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Guru memberikan tugas ( PR ).


Pertemuan ke dua.

Pendahuluan.

Apersepsi : Membahas PR serta mengingat kembali tentang unsur unsur barisan dan
Deret.
Motivasi : Banyak kegiatan sehari hari yang berkaitan dengan barisan dan deret.

Kegiatan inti :

a. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi.
b. Dengan berdikusi dalam kelompok masing masing, siswa diharapkan dapat :
1. Mengenal barisan dan deret.
2. menyebutkan beberapa contoh barisan dan deret seperti : suku pertama, suku ke- n, beda, rasio.
c. Maing masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusi,sedangkan kelompok yang lain menanggapi.
d. Dengan demontrasi guru menunjukan cara atau beberapa notasi yng perlu diperhatikan dalam melihat barisan beda.
e. Siswa diminta menggambar barisan beda, dan menentukan rumus suku ke- n.
f. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang unsur unsur barisan dan deret.



Penutup :

a. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Guru memberikan tugas ( PR )

Pertemuan ke tiga.

Pendahuluan.

Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian barisan dan deret.
Motivasi : Banyak kegiatan sehari hari yang berkaitan dengan pola barisan bilangan.

Kegiatan inti :

a. Dengan berdialog, siswa diminta menyebutkan bebrapa contoh pola barisan bilangan, barisan aritmatika.
b. Guru dan siswa mendiskusikan tentang pola barisan bilangan dan barisan aritmatika.
c. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang pola barisan bilangan dan suatu barisan aritmatika.

Penutup :

a. Dengan bimbingan guru, siswa dimnta membuat rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Gru memberikan tugas ( PR ).

E. Alat dan sumber belajar.

Buku teks, kelereng dan chart.

F. Penilaian.

Teknik : Kuis, tes.
Bentuk instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis.
Instrumen :

1. Dalam permainan baris berbaris, baris berikutnya berdiri dua anak lebih banyak dari baris sebelumnya, jika baris pertama ada dua anak, berapakah banyak anak pada baris ke 6 ?
2. Diketahui barisan : 5, 8, 11, 14, 17, 20, ...
a. Suku pertama adalah : .........................................
b. Bedanya adalah : .................................................
c. Suku ke 10 adalah : ..........................................
3. Tentukan rumus suku ke- n dari 2, 12, 36, 80, 150, 252, ...
4. Diketahui barisan 3, 6, 9, ...
a. Tentukan suku ke 4, ke 5 dan ke 6.
b. Tentukan suku ke n

2. Jka diketahui suatu barisan aritmatika 3, 7, 11, 15, ...
Tentukan suku ke 50 dan ke 1001






Mengetahui : ..................................2006
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


........................................ ............................................
NIP NIP Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 5.2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)


Sekolah : S M P
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 2 ( Dua )

Standar Kompetensi :

5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya
Dalam pemecahan masalah.sederhana.

Kompetensi Dasar :

5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangn berpangkat bulat dan bentuk akar.

Indikator :

1. Menyelesaikan hasil operasi tambah dan kurang pada suatu bilangan berpangkat bulat.
2. menyelesaikan hasil operasi kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat.
3. menyelesaikan operasi tambah dan kurang pada suatu bilangan bentuk akar.
4. menentukan hasil operasi kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan bentuk akar.

Alokasi waktu : 6 x 40 menit ( 3 pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran.

a. Siswa dapat menyelesaikan hasil operasi tambah dan kurang pada suatu bilangan berpangkat bulat.
b. Siswa dapat menyelesaikan hail operasi kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan berpangkat bulat.
c. Siswa dapat menentukan hasil operasi tambah dan kurang pada suatu bilangan bentuk akar.
d. Siswa dapat meyekesaikan hasil operasi kali, bagi dan pangkat pada suatu bilangan bentuk akar.

B. Materi ajar :

a. Bilangan denga eksponen bilangan bulat. d. Operasi hitung pada bentuk akar.
b. Bilangan pecahan berpangkat.
c. Bentuk akar.
C. Metode Pembelajaran.

Diskusi kelompok, demontrasi dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan :

Pertemuan pertama.

Pendahuluan :

Apersepsi : Mengingat kembali konsep perkalian dan pembegian bilangan bulat.
Motivasi : Apbila materi ini dikuasai dengan baik, maka membantu siswa dalam
Menyelesaikan masalah sehari-hari.

Kegiatan inti :

a. Guru dan siswa berdiskusi tentang penyelesaian dari bilangan berpangkat.
b. Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan berpangkat
c. Siswa mengerjakan tugas latihan tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
d. Guru dan siswa dengan tanya jawab membahas tugas latihan siswa.

Penutup :

a. Dengan bimbngan guru, siswa membuat rangkuman.
b. Refleksi
c. Guru memberi tusgas ( PR )

Pertemuan ke dua

Pendahuluan.

Apersepsi : Membahas P
Motivasi : Materi penting sekali untuk menyelesaikan soal-soal aljabar.

Kegiatan inti :

a. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi dengn masing-masing kelompok 5 – 6 orang.
b. Dengan berdiskusi siswa diharapkan dapat menyelesaikan operasi perkalian, pembagian dan perpangkatan pada bilangan berpangkat bulat.
c. Masing – masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok yang lain menanggapi.
d. Siswa diberi tugas latihan dari buku siswa.
e. Siswa diminta menuliskan jawabannya denga bergilir di papan tulis dan dikoreksi bersama dengan guru.

Penutup :

a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Guru memberi tugas.

Pertemuan ke tiga.

Pendahuluan.

Apersepsi : Membahas PR dan mengingat kembali mencari akar suatu bilangan.
Motivasi : Sebgai materi dasar untuk mempelajari materi berikutnya.

Kegiatan inti :

a. Membahas PR
b. Dengan metode demontrasi guru memberikan contoh-contoh menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan bentuk akar.
c. Dengan tanya jawab membahas beberapa soal.
d. Dengan metode demontrasi guru mnjelaskan operasi perkalian, pembagian dan perpangkatan pada suatu bilangan dalam bentuk akar.
e. Gru dan siswa dengantanya jawab membahas beberapacontoh soal.
f. Siswa diberi latihan dari acuan tentang penjumlahan, pengurangan ,perkalian,pembagian dan perpangkatan bilangan benmtuk akar.
g. Siswa menuliskan dipapan tulis secara bergilis dan dikoreksi bersama-sama.

Penutup.

a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membut rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Guru memberi tugas ( PR )

E. Alat dan sumber belajar.

Buku teks ( buku acuan )

Penilaian :

Teknik : Kuis dan tes
Bentuk instrumen : Pertanyaan tertulis.
Instrumen :


1. Selesaikanlah :
a. 33 + 32 = .................
b. 23 - 3-2 = .................

2. Selesaikanlah :
a. 4-5 x 43 = ............
b. 35 : 3-3 = ...........
c. ( 53 ) -2 = ..........

3. Selesaikanlah :
a. V5 - V3 = ...............
b. 3 V6 + 2 V6 = .............

4. Selesaikanlah :
a. 3 V5 x 2 V5 = ..............
b. V4 : V2 = .............
c. ( 3 V4 ) 3 = ............





Mengetahui : ..................................2006
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran



................................................. ............................................
NIP NIP Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 5.1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/2

Standar Kompetensi : 5.Bilangan
5.1 Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannyya dalam pemecahan masalah sederhana

Kompetensi Dasar : Bilangan Berpangkat dan bentuk akar

Indikator : 1. Memecahkan masalah dengan menggunakan sifat-sifat dan
operasi hitung pada bilangan berpangkat.
2. Memecahkan masalah dengan menggunakan sifat-sifat dan
operasi hitung pada bilangan bentuk akar.

Waktu : 10 jam pelajaran (5 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat dan operasi
hitung bilangan berpangkat.
2. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat dan operasi
hitung bilang bentuk akar.
B. Materi Ajar : 1. Sifat-sifat bilangan berpangkat
2. Sifat-sifat bilangan bentuk akar

C. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi kelompok.

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang bilangan berpangkat
Motivasi : Pencapaian hasil belajar
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat bil;angan berpangkat
1. am x an = am=n
2. am ; an = am-n
b. Guru memberikan contoh tentang penggunaan sifat-sifat di atas
c. Guru memberikan soal latihan tentang sifat-sifat di atas (dari buku sumber)
d. Siswa mengerjakan dan guru membimbing.
Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan tugas(PR).

Pertemuan Kedua
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang bilangan berpangkat
Motivasi : Pencapaian hasil belajar
Kegiatan Inti
a.Guru menjelaskan tentang sifat-sifat bil;angan berpangkat
1. (a x b ) n = an x bn
2. ( a )n = an x bn
b

e. Guru memberikan contoh tentang penggunaan sifat-sifat di atas
f. Guru memberikan soal latihan tentang sifat-sifat di atas (dari buku sumber)
g. Siswa mengerjakan dan guru membimbing.
Penutup
a.Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b.Siswa guru melakukan refleksi
c.Guru memberikan tugas(PR).

Pertemuan Ketiga
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang bilangan berpangkat
Motivasi : Pencapaian hasil belajar
Kegiatan Inti
h. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat bil;angan berpangkat
1. (am )n = amxn
2. a -n = 1
an
i. Guru memberikan contoh tentang penggunaan sifat-sifat di atas
j. Guru memberikan soal latihan tentang sifat-sifat di atas (dari buku sumber)
k. Siswa mengerjakan dan guru membimbing.
Penutup
d. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
e. Siswa guru melakukan refleksi
f. Guru memberikan tugas(PR).


Pertemuan Keempat
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang bilangan berpangkat
Motivasi : Pencapaian hasil belajar
Kegiatan Inti
l. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat bilangan bentuk akar
a x b = a x b
a =  a
b b
m. Guru memberikan contoh tentang penggunaan sifat-sifat di atas
n. Guru memberikan soal latihan tentang sifat-sifat di atas (dari buku sumber)
o. Siswa mengerjakan dan guru membimbing.
Penutup
g. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
h. Siswa guru melakukan refleksi
i. Guru memberikan tugas(PR).



Pertemuan Kelima
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang bilangan berpangkat
Motivasi : Pencapaian hasil belajar
Kegiatan Inti
a.Guru menjelaskan tentang sifat-sifat bilangan bentuk akar

m
nam = an
ab + cb = (a + c ) b

b.Guru memberikan contoh tentang penggunaan sifat-sifat di atas
c.Guru memberikan soal latihan tentang sifat-sifat di atas (dari buku sumber)
d.Siswa mengerjakan dan guru membimbing.
Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan tugas(PR).

E. Alat dan Buku Sumber
Chart, Buku .....

F. Penilaian
Teknis : Tes
Bentuk Instrumen : tertulis
Dengan mengingat sifat-sifat pangkat dan bentuk akar,selesaikanlah soal-soal di bawah ini
1. 75 x . 7-4 =
2. 3a : 6a-2 =
3. (22 x 23) 2 =
4.

...................., .................... 2006

Mengetahui:
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran ybs.,





----------------------------- -------------------------------- Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 4. 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/ 1

Standar Kompetensi :
4. Mamahami Peluang Kejadian Sederhana

Kompetensi Dasar :
4.1 Menentukan ruang sampel suatu percobaan

Indikator :
1. Menjelaskan Pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan
2. Menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan mendata titik sampelnya

Alokasi Waktu : 2x 40 menit ( 1 pertemuan )

A.Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan
b. Siswa dapat menentukan ruang sampel suatu percobaan dengan mendata titik
sampelnya dalam sebuah daftar/tabel
B. Materi Ajar :
a. Percobaan statistika.
b. Menentukan titik sampel.
c. Menentukan ruang sampel.

C. Metode Pembelajaran :
Diskusi kelompok, demontrasi dan penemuan.

D. Langkah-langkah kegiatan :

Pendahuluan.

Apersepsi : Mengingatkan siswa tentang pengertian populasi dan sampel.
Motivasi : Jika materi ini dikuasai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa
Dalam menyelesaikan masalah sehari – hari yang terkait.

Kegiatan inti :

a. Dengan diskusi siswa diajak memahami percobaan statistika melalui contoh : undian pada pertandingan sepak bola, pengundi nama yang keluar pada arisan, memilih bola bernomor dengan mata tertutup dst.
b. Dengan diskusi siswa diajak memahami pengertian ruang sampel melalui contoh percobaan statistika yang diberikan.
c. Dengan diskusi siswa diajak memahami titik sampel dari contoh ruang sampel yang diberikan.
d. Membimbing siswa merumuskan pengertian ruang sampel dan titik sampel.
e. Meminta siswa untuk menyebutkan ruang sampel dari suatu percobaan.
Contoh : Pada pelemparan sebuah dadu dn sebuah uang logam secara bersamaan.
f. Meminta siswa mengisi daftar titik sampel dari suatu percobaan yang dicontohkan tersebut.
g. Siswa mengerjkan soal latihan yang terdapat pada buku ........... halaman.................latiahan .............no....................

Penutup :

a. Dengan bimbingan siwa diminta membuat rangkuman.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Guru memberikan tugas PR.

E. Alat dan Sumber Belajar
Buku teks, lingkungan, dadu, mata uang logam, bola/kartu bernomor, kartu bridge

F. Penilaian
Teknik : Tes Lisan dan Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Daftar pertanyaan dan Isian
Instrumen :

1. Jika dua dadu bersisi enam dilambungkan satu kali bersamaan
i. Jelaskan apa sajakah titik sampelnya
ii. Bagaimana membuat ruang sampelnya
2. Lengkapi isian daftar berikut ini pada percobaan pelemparan sebuah dadu dan sebuah mata uang logam bersamaan

1 2 3 4 5 6
A A,1 ....... ........ ........ ....... .......
G ........ ....... ........ ........ ....... G,6
Tuliskan ruang sampelnya




Mengetahui : ...................................2006
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran...........



................................................. ............................................
NIP NIP Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 3. 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/ 1

Standar Kompetensi :
3. Melakukan Pengolahan dan Penyajian Data

Kompetensi Dasar :
3.1. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya

Indikator :
1. Mengumpulkan data dengan mencaca, mengukur dan mencatat data dengan turus.
2. Mengurutkan data tunggal, mengenal data terkecil, terbesar dan jangkauan data.
3. Menentukan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya.

Alokasi Waktu : 8x 40 menit ( 4 pertemuan )

A.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur, dan mencatat
data dengan turus.
1. Siswa dapat mengurutkan data tunggal dari kecil ke besar atau sebaliknya.
2. Siswa dapat menyebutkan data terkecil, terbesar dan jangkauan data
3. Siswa dapat menentuan mean, median dan modus data tunggal serta penafsirannya.

B. Materi Ajar :
Statistik

C. Metode Pembelajaran
Diskusi Kelompok, tanya jawab, penugasan

D. Langkah-langkah Kegiatan :

Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Apersepsi : Mengingatkan kembali tentang operasi bilangan
Motivasi : Menjelaskan manfaat materi ini dalam kehidupan sehari-
hari

Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam kelompok diskusi berjumlah 4 s.d. 5 orang
b. Siswa ditugaskan mengerjakan LKS tentang cara pengumpulan data dengan mencacah, mengukur, dan mencatat secara kelompok
c. Siswa mendiskusikan cara menyusun daftar hasil pengumpulan data dan mengurutkannya dari kecil ke besar atau sebaliknya dalam bentuk tabel. Guru sebagai fasilitator.
d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, kelompok lain menanggapinya
e. Guru memberikan klarifikasi dan penekanan hasil diskusi tiap kelompok.
f. Hasil kerja kelompok ditempel di papan display
g. Penghargaan diberikan pada kelompok yang mengerjakan paling baik
h. Tes lisan

Penutup
a. Siswa diarahkan membuat rangkuman
b. Siswa diberi tugas
c. Refleksi


Pertemuan Kedua
Pendahuluan
Revisi : Membahas tugas (PR) yang sulit
Apersepsi : Mengingatkan kembali cara mengumpulkan data
Motivasi : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
Menceritakan manfaat belajar materi ini dalam kehidupan sehari-
hari

Kegiatan Inti
a. Membagi kelompok berjumlah 4 s.d. 5 orang
b. Siswa ditugaskan mengumpulkan data di sekitar lingkungan sekolah, misalnya : tinggi badan, berat badan dan warna kesukaan.
c. Diskusi kelompok mengurutkan data tunggal yang diperoleh dari hasil pendataan dari kecil ke besar atau sebaliknya,
d. Siswa diarahkan untuk menentukan data terkecil, terbesar dan jangkauan data
e. Guru membimbing kerja kelompok
f. Guru menugaskan presentasi tiap kelompok, kelompok lain menaggapinya
g. Hasil kerja kelompok ditempel di papan display
h. Penghargaan diberikan pada kelompok yang paling baik
i. Tes perorangan


Penutup :
a. Siswa diarahkan membuat rangkuman
b. Siswa diberi tugas (PR)
c. Refleksi
Pertemuan ketiga :
1. Pendahuluan :

apersepsi : Mengingat kembali tentang cara mengurutkan data, menentukan
Data terkecil, terbesar dan jangkauan data.
Motivasi : Menyampaikan tujuan dan menceritakan manfaat materi ini pada
Kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan inti. :

a. Pembagian kelompok 10 orang per kelompok.
b. Guru mengajak siswa belajar diluar kelas untuk mempraktekan cara menentukan modus dari data tunggal dengan menggunakan media kacang kulit.
c. Siswa menyimpulkan pengertian modus.
d. Guru dan siswa mempraktekan cara menentukan median data tunggal dengan media kacang kulit.
e. Siswa menyimpulkan pengertian median.
f. Guru bersama siswa mempraktekan cara menentukan mean dari data tunggal.
g. Siswa menyimpulkan pengertian Mean dari data tunggal.
h. Siswa diminta mengerjakan soal latihan.
i. Guru membimbingdan mengarahkan.
j. Kuis diberikan secara lisan.

3. Kegiatan Penutup
a. Siswa diarahkan mebuat rangkuman
b. Siswa diberi tugas (PR)


Pertemuan ke-empat
1. Pendahuluan
Revisi : Membahas tugas (PR) yang sulit
Apersepsi : Mengingat kembali pengertian mean, median dan modus dari data
Tunggal
Motivasi : Menyampaiakan tujuan pembelajaran serta kaitannya
dengankehidupan sehari-hari

2. Kegiatan Inti

a. Pembagian kelompok berjumlah 4 s.d. 5 orang
b. Siswa melaksanakan diskusi kelompok untuk mengerjakan soal berkaitan dengan pengurutan data tunggal ( Buku ..........Halaman....... Latihan....No........)
c. Presentasi tiap kelompok
d. Guru membimbing dan mengarahkan pembahasan tiap kelompok
e. Penghargaan kepada kelompok yang terbaik
f. Tes perorangan

3. Penutup
a. Siswa diarahkan membuat rangkuman
b. Siswa diberi tugas (PR)
c. Refleksi

E. Alat dan Sumber Belajar
Buku teks, pengukur tinggi badan, timbangan badan, kacang kulit, dan lingkungan
sekitar

F. Penilaian
Teknik : Tes tulis
Bentuk Instumen : Tes Uraian
Instrumen

1. Data umur 20 siswa diketahui sebagai berikut :
13,14,13,16,13,14,15,16,14,13,13,16,15,13,14,15,13,15,13,14
Gambarlah diagram batang data tersebut.
2. Diketahui data ulangan 40 siswa sebagai berikut :

Nilai Banyaknya Siswa

2 1
3 3
4 6
5 10
6 10
7 3
8 7

Siswa yang memiliki nilai kurang dari rata-rata harus mengikuti remidial.
Berapa banyak siswa yang tidak perlu mengikuti remidial






Mengetahui : ...................................2006
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran...........



................................................. ............................................
NIP NIP Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 2. 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/ 1

Standar Kompetensi :
2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menemukan ukurannya
Kompetensi Dasar :
2.1. Mengidentifikasi unsur-unsur tabung kerucut dan bola

Indikator :
1. Menyebutkan unsur-unsur tabung, kerucut dan bola
2. Menunjukkan jaring-jaring tabung, kerucut dan bola

Alokasi Waktu : 2x 40 menit ( 1 pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur tabung, keucut dan bola
b. Siswa dapat menggambarkan jaring-jaring tabung, kerucut dan bola

B. Materi Ajar :
1. Tabung
2. Kerucut
3. Bola

C. Metode Pembelajaran :
Diskusi Kelompok, Demontrasi

D. Langkah-langkah Kegiatan :

Pertemuan pertama

Pendahuluan :
Apersepsi : 1. Mengingat kembali benda-benda yang berbentuk tabung, kerucut dan
bola.

Motivasi : Menghubungkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti:
a. Dengan tanya jawab siswa diminta menyebutkan contoh benda konkrit dari bentuk tabung kerucut dan bola
b. Guru dan siswa mendiskusikan tentang unsur-unsur tabung, kerucut dan bola serta mengidentifikasinya melalui contoh benda tersebut
c. Siswa nmengerjakan tugas latihan soal yang berkaitan dengan tabung kerucut dan bola

Penutup :
a. Membuat Rangkuman
b. Refleksi
c. Memberikan Tugas (PR)

E. Alat dan Sumber Belajar
Buku paket, Model Tabung – kerucut dan bola,

F. Penilaian
Teknik : Tes Tulis
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
Contoh Instrumen :
1. Sebutkan unsur-unsur tabung pada gambar tabung berikut yang disebut dengan :
a. Jari-jari b. Diameter c. Tinggi





2. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 2 cm dan panjang garis pelukisnya 10 cm.
Gambarlah jaring-jaring kerucut tersebut.





Mengetahui : ...................................2006
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran...........



................................................. ............................................
NIP NIP Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 1.2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/ 1

Standar Kompetensi :
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :

1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

Indikator :
1. Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua segitiga
2. Menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat membedakan dua bangun yang sebangun.
b. Siswa dapat membedakan dua segitiga yang sebangun
c. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat dua segitiga yang sebangun
d. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat dua segitiga yang kongruen
e. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun-bangun segitiga yang sebangun
dengan segitiga yang kongruen

B. Materi Ajar :
a. Bangun-bangun yang sebangun
b. Bangun-bangun yang kongruen

C. Metode Pembelajaran :
a. Diskusi
b. Pemberian tugas

D. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan pertama

Pendahuluan :
Apersepsi : 1. mengingat kembali bangun-bangun datar ( segitiga, segi empat)
2. mengamati bangun-bangun datar disekitar siswa yang sebangun atau
kongruen

Motivasi : menyampaikan pada siswa bahwa materi ini dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah sehari-hari

Kegiatan Inti:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagikan pada siswa model-model bangun segitiga
b. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menentukan bangun-bangun yang segitiga yang sebangun dengan mengukur dan membandingkan panjang sisi-sisinya
c. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menentukan bangun-bangun yang segitiga yang kongruen dengan mengukur dan membandingkan panjang sisi-sisinya
d. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi dengan menunjukkan perbedaan pasangan bangun segitiga yang sebangun atau kongruen dengan menyatakan/ menjelaskan alasannya

Penutup :
a. Dengan bantuan guru siswa membuat rangkuman
b. Refleksi guru dan siswa
c. Guru memberikan tugas

Pertemuan ke-2

Pendahuluan :
Apersepsi : 1. mengingat kembali perbedaan bangun-bangun segitiga yang sebangun
atau kongruen
2. mengamati bangun-bangun segitiga disekitar siswa yang sebangun
atau kongruen

Motivasi : Menyampaikan pada siswa bahwa materi ini dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah sehari-hari

Kegiatan Inti :
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan melanjutkan materi pertemuan sebelumnya
b. Siswa melanjutkan diskusi untuk mengidentifikasi bangun-bangun segitiga yang sebangun dan kongruen
c. Siswa menyebutkan sifat-sifat dua segitiga yang sebangun dan kongruen dari hasil diskusi
d. Guru memberikan macam-macam gambar bangun segitiga , siswa mengidentifikasi bangun-bangun segitiga yang sebangun dan kongruen
e. Siswa mengerjakan soal-soal latihan

Penutup :
f. Dengan bantuan guru siswa membuat rangkuman
g. Refleksi guru dan siswa
h. Guru memberikan tugas

E. Alat dan Sumber Bahan :
Buku teks, lingkungan , model bangun – bangun segitiga

F. Penilaian :
Tes tulis dan tes lisan
Bentuk instrument : tes uraian dan daftar pertanyaan
Instrument untuk tes lisan
1. Bangun-bangun segitiga manakah yang sebangun dan kongruen? mengapa ?
Contoh-contoh bangun yang dibagikan kesiswa

Instrumen tes tertulis
1. Perhatikan gambar berikut,








Pada ABC dan DEF di atas, tuliskan pasangan sisi dan sudut yang bersesuaian!

2.
Perhatikan gambar jajargenjang di atas!
a. Buktikan bahwa ABC kongruen dengan CDA
b. Sebutkan pasangan sudut yang sama besar














Jakarta,…………….2006

Mengetahui Kepala SMP……. Guru Mata Pelajaran



……………………………….. ………………………
NIP. NIP. Selengkapnya...

RPP SMP KLS9(KD 1.1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/ 1

Standar Kompetensi :
2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut, dan bola serta menemukan ukurannya
Kompetensi Dasar :
2.2 Menghitung luas selimut dan volum tabung , kerucut dan bola
Indikator :
1. Menghitung luas selimut tabung, kerucut, dan bola
2. Menghitung volume tabung, kerucut, dan bola
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit ( 3 pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat menemukan rumus luas selimut tabung,
b. Siswa dapat menemukan rumus luas selimut kerucut
c. Siswa dapat menemukan rumus luas selimut bola
d. Siswa dapat menemukan rumus volum tabung
e. Siswa dapat menemukan rumus volum kerucut
f. Siswa dapat menemukan rumus volum bola
g. Siswa dapat menghitung luas selimut tabung,
h. Siswa dapat menghitung luas selimut kerucut,
i. Siswa dapat menghitung luas selimut bola

B. Materi Ajar :
Luas dan volum tabung, kerucut, dan bola (BRSL)

C. Metode Pembelajaran :
Diskusi, tanya jawab, penemuan, penugasan

D. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan pertama

Pendahuluan :
Apersepsi : 1. mengingat kembali unsur-unsur tabung,kerucut, dan bola

Motivasi : Menghubungkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti:
a. Dengan tanya jawab, siswa diminta menyebutkan bidang yang membatasi tabung
b. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok
c. Dengan penugasan kelompok siswa diberikan 6 tugas yang berbeda dan diarahkan untuk menemukan rumus luas tabung,luas kerucut, luas bola, volum tabung, volum bola, volum kerucut
d. Guru membimbing siswa untuk menemukan luas dan volume tabung, kerucut, dan bola

Penutup :
Guru memberikan pengarahan untuk melanjutkan kegitan pada pertemuan
berikutnya.

Pertemuan ke-2

Pendahuluan :
Apersepsi : Mengarahkan kembali tugas-tugas pada kelompok siswa
Motivasi : Menghubungkan kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan bangun
ruang (kerucut)

Kegiatan Inti :
a. Melanjutkan pekerjaan kelompok
b. Dengan diskusi, siswa menemukan rumus luas selimut kerucut, tabung ,dan bola
c. Dengan diskusi, siswa menemukan rumus volume kerucut, tabung, dan bola
d. Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya.
e. Tanya jawab antar kelompok siswa

Penutup :
a. Dengan bantuan guru siswa membuat rangkuman tahap pertama
b. Refleksi

Pertemuan ke-3

Pendahuluan :
Apersepsi : Mengingat kembali hasil pertemuan sebelumnya
Motivasi : Menghubungkan kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan bangun
ruang sisi lengkung

Kegiatan Inti :
a. Siswa melanjutkan presentasi kelompok
b. Siswa dalam kelompok lainnya menanggapi (bertanya dan memberi masukkan)
c. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil tampilannya
d. Guru memberikan pendapat dan memberi harapan bagi siswa yang mengalami kesulitan dan memberikan penghargaan bagi siswa yang baik pekerjaannya.

Penutup :
a. Dengan bantuan guru siswa membuat rangkuman
b. Refleksi


c. Guru memberikan tugas (PR), tidak lupa meminta siswa untuk mengulang kembali materi yang lalu

Pertemuan ke-4

Pendahuluan
Apersepsi : Mengingatkan kembali rumus tentang luas dan volume tabung, kerucut
dan bola
Motivasi : Menjelaskan pentingnya materi yang dipelajari dengan kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan Inti :
a. Guru membimbing siswa membahas tugas yang sulit
b. Guru membimbing siswa menghitung luas dan volume tabung, kerucut dan bola melalui contoh soal.
c. Siswa mengerjakan LKS secara kelompok
d. Guru menugaskan tiap kelompok mempersentasikan hasil kerjanya, kelompok lain menanggapinya.
e. Guru membimbing siswa dalam pembahasan hasil kerja tiap kelompok.
.

Penutup :
a. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Dengan bantuan guru siswa membuat rangkuman
c. Refleksi



E. Alat dan Sumber Bahan :
Buku teks, lingkungan , model bangun ruang sisi lengkung (kerangka dan padat) dan
LKS

F. Penilaian :
Tes tulis dan Penugasan
Bentuk instrument : tes uraian dan tugas proyek
Instrument untuk Penugasan :
LKS dan rubrik penilaian

Contoh instrumen :
1. Sebuah tabung dengan jari-jari 7 cm. Jika tinggi tabung 12 cm hitunglah luas selimut tabung tersebut !
2. Jari-jari suatu kerucut 7cm dan panjang garis pelukisnya 25 cm. Hitung luas selimut kerucut tersebut !
3. Sebuah bola berjari-jari 10 cm. Hitunglah luas selimut bola tersebut !
4. Jari-jari alas sebuah tabung 10 cm dan tinggi tabung 30 cm berapakah volume tabung tersebut
5. Sebuah kerucut berdiameter 42 cm dan tingginya 10 cm hitunglah volume kerucut itu !
6. Diameter sebuah bola 10 cm hitunglah volume bola tersebut




Mengetahui : ...................................2006
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran...........



................................................. ............................................
NIP NIP Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD5.4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP Negeri 1 Samarinda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Aloki Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan gris, gris dengan sudut, sudut dengan garis, serta menentukan ukuranny

Kompetensi Dasar : 5.4 Membagi sudut
Indikator : 1. Membagi sudut menjadi dua sam besar
2. Melukis sudut 30o, 45o, 120o, dan 150o
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

A. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat membagi sudut menjadi dua sama besar
a. Siswa dapat menentukan besar sudut setelh di bagi dua
b. Siswa dapat melukis sudut 30o, 45o, 120o, dan 150o
c. Siswa dapat melukis sudut dengan ukuran-ukuran tertentu

B. Materi Ajar
• Garis dan sudut

C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, demonstri dan praktik (penemuan)

D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama
• Pendahuluan
Apersepsi : a. Membahas PR
b. Mengingatkan kembali tentang cara membagi sudut dan cara melukis sudut
Motivasi : Banyaknya manfaat-manfaat sudut didalam sutu bangunan

• Kegiatan Inti
a. Siswa diperintahkan untuk membuat kelompok diskusi dengan masing-masing beranggotakan 4 sampai 5 orang
b. Dengan berdiskusi tiap-tiap kelompok diberi tugas dan diharpkan dapat:
• Menggambar macam-macam sudut
• Membagi sudut menjadi dua atau lebih dari dua
c. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi dan hasil pekerjaannya
d. Perwakilan kelompok diminta mengerjakan di depan kelas
e. Masing-masing kelompok dapat mengeluarkan pendapatnya tentang hasil diskusi kelompok yang lain
• Penutup
a. Guru memberikan kesimpulan dan siswa merangkum
b. Guru memberikan tugas (PR)
E. Alat dan Sumber Belajar
Buku teks, penggaris, buku, dan jangka

F. Penilaian
• Teknik : Kuis, tes
• Bentuk instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis

Instrumen:
1. Lukislah sudut-sudut berikut dengan menggunakan jangka:
a. 30O b. 60O c. 45O

2. Dengan menggunakan jangka, bagilah sudut-sudut berikut menjadi dua bagian yang dama besar
a. b. c.







3. Lukislah sudut-sudut dbawah ini dengan menggunakan busur derajat
a. 25O b. 40O c. 50O Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD 5.3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP Negeri 1 Samarinda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Aloki Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut serta mementukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 5.3 Melukis sudut
Indikator : 1. Melukis sudut yang besarnya sama yang diketahui dengn menggunakan busur dan jangka
2. Membagi sudut menajdi dua sama besar
3. Melukis sudut 300 , 45o, 60o, dan 90o

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melukis sudut yang besarnya sama
b. Siswa dapat membagi sudut menjadi dua sam besar
c. Siswa dapat sudut 300 , 45o, 60o, dan 90o
d. Siswa dapat menjelaskan perbedaan jenis sudut siku-siku, lancip dan tumpul melalui benda kongkrit dan bukan kongkrit
e. Siswa dapat menunjukkan besar sudut siku adalah 90o dan sudut lurus adalah 180o

B. Materi Ajar
a. Hubungan antara dua garis
b. Mengukur besar sudut
c. Jenis-jenis sudut

C. Metode Pembelajaran
a. Diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan

D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama
• Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian garis
Motivasi : apabila materi ini dikuai dengan baik amaka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari


• Kegiatan Inti
a. Dengan berdialog siswa diminta menyebutkan beberapa contoh bangun yang berebtuk garis yng terdapat di dalam kelas
b. Guru dan siswa mendiskusikan tentang kedudukan dua garis dan sifat-sifatnya
c. Siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang kedukan dua garis yang terdapat buku sumber

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)

Pertemuan kedua
• Pendahuluan
Apersepsi : Membahas PR
Mengingat kembali pengertin sudut
Motivasi : Banyak kegitn sehari-hari yang berkaitan dengan sudut

• Kegiatan Inti
a. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi dengn masing-masing kelompok terdiri dari 3 – 5 orang
b. Dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing siswa diharpakan dapat:
• Menyebutkan beberapa contoh bangun berbentuk sudut yang terdapat di dalam kelas
• Menentukan satuan sudut yang sering digunakan
c. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya sedangkan kelompok yang lain menanggapi
d. Dengan demonstrasi guru menunjukkan cara mengukur besar sudut dengan menggunakan busur derajat
e. Siswa diminta menggambar sebuah sudut kemudian teman sebangkunya diminta mengukur besar sudut tersebut dengan menggunkan busur derajat
f. Siswa mengerjakan tugas latihan, soal-soal tentukan sudut yang terdapat pada buku sumber

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan tugas (PR)


Pertemuan ketiga
• Pendahuluan
Apersepsi : mengingatkn kembali tentang pengertian sudut
Motivasi : Konsep tentang sudut banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari


• Kegiatan Inti
a. Dengan temn sebangku siswa berdiskusi tentng jenis-jenis sudut
b. Beberapa siswa diminta menyampaikan hasil diskusinya sedangkan kelompok lain menanggapinya
c. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang jenis-jenis sudut
d. Siswa mengerjakan soa-soal latihan tentang jenis-jenis sudut
• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan tugas (PR)

E. Alat dan sumber belajar
Buku teks, penggaris, busur derajat dan model-model segitiga
F. Penilaian
a. Teknik : Kuis dan tes
b. Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis

Instrumen
1. Dengan menggunkan jangka dan penggaris lukislah sudut-sudut yang persis ukurannya dengan sudut-sudut di bawah ini. Kemudian lukislah kembali sebuah sudut baru yang ukurannya dua kali ukuran sudut sebelumnya
a. c.








b. d.







2. Salinlah sudut-sudut berikut ini kemudin bagilah menjadi dua bagin sama besar dengan menggunakan jangka dan penggaris
a. c.






b.
3. Pada gambar disamping bagilah PLM dan MLP menjadi dua bagian sama besar.






4.










5. Lukislah PQR = 30O, melalui sinar garis berikut:
a. c.





b.





6. Lukislah sudut KLM = 45o mealui sinr garis berikut:
a. b. c.









7. Melalui sinar-sonar garis disamping ini lukislah sudut GHI = 60o




8. Melalui sinar-sinar garis berikut gambarlah DEF = 900
a. b. c.









9. Dengan menggunakan jangka dan penggaris lukislah:
a. Sudut 750 f. Sudut 22,450
b. Sudut 1000 g. Sudut 64,50
c. Sudut 2350 h. Sudut 127,50
d. Sudut 3000 i. Sudut 282,50
e. Sudut 3450 j. Sudut 300,50

Penutup
d. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
e. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
f. Guru memberikan tugas (PR)
G. Alat dan sumber belajar
Buku teks

H. Penilaian
a. Teknik : tes
b. Bentuk insttrumen : pertanyaan tertulis Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD 5.2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP Negeri 1 Samarinda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan garis dengan garis, gris dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berptongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain
Indikator : 1. Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketig (garis lain)
2. Menggunakan sifat-sifat sudut dan garis untuk menyelesaikan soal

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menggambar garis sejajar
b. Siswa dapat menentukan garis yang sama panjang
c. Siswa dapat menentukan kedudukan dua garis
d. Siswa dapat menggambar hubungan antara titik dan garis
e. Siswa dapat menentukan sudut bertolak belakang
f. Siswa dapat menentukan dua garis sejajar yang dipotong garis lain dan sifat-sifat sudutnya

B. Materi Ajar
a. Hunungan antara dua himpuanan
b. Kedudukan titik dan garis
c. Jensi-jenis sudut

C. Metode Pembelajaran
a. Diskusi kelompok, demonstrasi dan penemuan

D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama
• Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian garis
Motivasi : Apabila mteri ini dikuasai dengan baik maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hri


• Kegiatan Inti
a. Dengan berdialog siswa dimintmenyebutkan beberap contoh bangun, yang berbentuk garis yang terdapat dalam kelas
b. Guru dan siswa mendiskusikan tentang kedudukan antara dua garis
c. Siswa mengerjakan soal-soal latihan tentang garis yang sejajar, dan kedudukan dua garis yang tedapat buku sumber yang relevan

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)

Pertemuan kedua
• Pendahuluan
Apersepsi : Membahas PR
Mengingat kembali tentang pengertian sudut
Motivasi : banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengn sudut

• Kegiatan Inti
a. Siswa dikondisikandalam beberapa kelompok diskusi dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga sampai lima orang.
b. Dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing, siswa diharapkan dapat :
1. Menyebutkan beberapa contoh keddukan dua garis sejajar.
2. Menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat sudut.
C. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain menanggapi.
d. Dengan demonstrasi, guru menunjukkan cara menggambardua garis sejajar yang dipotong oleh garis lain.
e. Siswa diminta menyebutkan sudut yang bertolak belakang akibat dari dua garis yang berpotongan tadi.
f. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang sifat-sifat sudut yng terdapat pada buku sumkber.
• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)

E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, penggaris, model-model segitiga.

F.Penilaian.
Teknik : kuis, tes.
Bentuk Instrumen : Pertanyaan lisan dan tertulis.
Instrumen :
1. Gambarlah garis A dan garis B yang sejajar.
2. Gambrlah garis AB dengan panjang 10 cm dan bagilah menjadi 5 bagian yang sama panjang.
3. Gambarlah garis-garis di bawah ini :
a. Garis berimpit.
b. Garis berpotongan.
c. Garis sejajar.
4. Lukislah garis X melalui titik A yang tegak lurus pda garis L







5. Hitunglah nilai x dan y dari gambar berikut ini :











6.













Mengetahui, ............, ............... 200
Kepala Sekolah .......... Guru mata pelajaran ..............



= ..................... = = ..................... = Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD4.5)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Aloki Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram venn dalam pemechan masalah

Kompetensi Dasar : 4.5 Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah
Indikator : 1. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan diagram venn dan konsep himpunan
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

A. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan diagram venn dan konsep himpunan

B. Materi Ajar
• Hubungan diagram venn dengan konsep himpunan

C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, demonstrasi dan penemuan

D. Langkah-langkah kegiatan
• Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang diagram venn
Motivasi : Apabila materi ini dikusai dengan baik, maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

• Kegiatan Inti
a. Dengan berdialog, siswa diminta menggambarkan diagram venn yang berbentuk himpunan yang terdapat di dalam kelas
b. Guru dan siswa mendiskusikan tentang pemecahan masalah sehari-hari dengn menggunakan diagram venn
c. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku sumber

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan PR



E. Alat dan Sumber Belajar
Buku teks dan penggaris

F. Penilaian
a. Teknik : Tes tulis
b. Bentuk instrumen : Tes Uraian

1. Siswa kelas VII A terdiri dari 40 orang, 18 orang menyenangi matematika, 25 orang menyenangi bahasa Inggris dan 8 orang menyenangi kedua-duanya
a. Buatlah diagram venn untuk menunjukkan keterangan diatas
b. Berapa siswa yang tidak menyenangi keduanya

2. Suatu kelompok siswa teridiri 100 orang, didata sebagai berikut:
26 orang menyenangi seni tari dan karawitan
21 orang menyenangi karawitan dan seni musik
19 orang menyenangi seni tari dan seni musik
40 orang menyenangi karawitan
46 orang menyenangi senitari
45 orang menyenangi seni musik dan
8 orang menyenangi ketiganya
a. Butlah diagram venn dari keterangan di atas
b. Berapa orang yang menyenangi seni tari tetapi tidak menyenangi karawitn maupun seni musik
c. Berap orang yang hanya menyenngi karawitan saja Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD 4. 3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP Negeri 1 Samarinda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Aloki Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram venn dalam pemechan masalah

Kompetensi Dasar : 4.3 Melakukakan operasi irisan, gabungan, kurang (diference) dan komplemen pada himpunan
Indikator : 1. Menentukan notasi irisan dan gabungan dari dua himpunan
2. Menentukan irisan dan gabungan dari du himpunan
3. Menentukan kurang (difference) suatu himpunan dari himpunan lainnya
4. Menentukan komplemen suatu himpunan
5. Menuliskan notasi komplemen suatu himpunan

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menuliskan irisan dan gabungan dari dua himpunan
b. Siswa dapat menggunakan operasi irisan dn gabungan dari dua himpunan
c. Siswa dapat menggunakan operasi kurang
d. Siswa dapt menentukan komplemen suatu himpunan
e. Siswa dapat menuliskan notasi komplemen suatu himpunan

B. Materi Ajar
a. Notasi irisan dan gabungan dari dua himpunan
b. Operasi irisan dan gabungn dari dua himpunan
c. Operasi kurang suatu humpunan dari himpunan lainnya
d. Notasi dan operasi komplemen suatu himpunan

C. Metode Pembelajaran
a. Diskusi, tanya jawab

D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama
• Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang himpunan
Motivasi : materi himpunan banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari


• Kegiatan Inti
a. Dengan tanya jawab, siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh yang berhubungan dengan notasi dan operasi irisan gabungan dari dua himpunan
b. Guru dan siswa mendiskusikan operasi irisan gabungan dari dua himpunan
c. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku sumber

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)

Pertemuan kedua
• Pendahuluan
Apersepsi : Membahas PR
Motivasi : Himpunan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

• Kegiatan Inti
a. Dengan tanya jawab, siswa diminta untuk menyebutkan lambang kurang dari dua himpunan
b. Guru dan siswa mendiskusikan tentang operasi kurang dari dua himpunan
c. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku sumber

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)


Pertemuan ketiga
• Pendahuluan
Apersepsi : Membahas PR
Motivasi : Setelah mempeljari himpunan siswa bisa menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari

• Kegiatan Inti
a. Siswa berdiskusi tentang komplemen dari dua himpunan dengan kawan sebangku
b. Guru dan siswa berdialog bagaimana caranya menuliskan notasi komplemen dari dua himpunan
c. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada buku sumber


• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)
E. Alat dan sumber belajar
Buku teks

F. Penilaian
a. Teknik : tes
b. Bentuk insttrumen : pertanyaan tertulis

Instrumen
1. K = {bilangan prima kurang dari 12}
L = {bilangan ganjil antara 2 dan 8}
Tentukan:
K  L dan K  L

2. Jika P = {bilangan bulat antara 1 dan 10}
Q = {bilangan bulat antara 0 dan 5}
Maka: A  B = A – B = ....

3. Diketahui; S = {1,2,3, ..., 10}
A = {1,2,3}
Tentukan A’ Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD 4.1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram venn dalam pemecahan maslah.

Kompetensi Dasar : 4.1. Memahami pengertian dan notasi himpunan serta penyajiannya.
Indikator : 1. Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendaftar anggotanya.
2. Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
3. Menyatakan bnotasi himpunan.
4. Mengenal himpunan kosong dan notasinya.
5. Mengenal himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga.

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyatakan masalah sehari-gari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya.
b. Sisiwa dapat menyebutkan menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
c. Siswa dapat menyatakan notasi himpunan.
d. Siswa dapat menyebutkan himpunan kosong dan notasinya.
e. Siswa dapatmenyebutkan himpunan berhingga dan tak berhingga.

B. Materi Ajar
a. Pengertian himpunan.
b. Notasi himpunan.
C. Metode Pembelajaran.
Tanya jawab, diskusi kelompok dan pemberian tugas.

D. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama.
• Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang impunan.
Motivasi : - Mengaitkanmateri yang akan dipelajari dg kehidupan sehari-hari, msalnya dg memnita siswa memperhatikan kumpulan benda-benda yang ada di lapangan sepak bola, di ruang kelas, di rumah dsb.
- Siswa diminta untuk menyebutkan kumpulan apa saja yang terdapat di tempat tempat yang disebutkan oleh guru atau tempat yang disebutkan siswa sendiri.
• Kegiatan Inti
a. Dengan tanya jawab guru mengarahkan siwa untuk memahami pengertua n himpunan melalui pengenalan kumpulan benda-benda yang ada di sekitar siswa atau tempat-tempat
b. Guru meminta siswa untuk membentuk himpunan yang diperoleh dari kumpulan-kupulan benda yang mungkin dapat dibentuk menjadi himpunan.
c. Guru mengenalkan lambang himpunan.
d. Guru menjelaskan anggota suatu himpunan dan bukan anggota suatu himpunan.
e. Guru/siswa mermberikan contoh suatu himpunan dan guru menunjuk objek-objek tertentu sambil menanyakan apakah objek-objek tersebut merupakan anggota himpunan atau bukan.
f. Guru mengenalkan lambang  untuk anggota suatu himpuanan dan lambang  untuk bukan anggota.
g. Siswa diminta mengerjakan LKS secara berkelompok
h. Siswa mengerjakan soal-soal latihan
• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman sebagai bahan refleksi.
b. Guru memberikan tugas (PR)

Pertemuan ke dua.
• Pendahuluan.
Apersepsi : a. Membahas PR.
b. Mengingat kembali tentang pengertian himpunan.
Motivasi : Banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan himpunan.
• Kegiatan inti.
a. Guru mengenalkan macam-mcam himpunan bilangan dg memberikan beberapa contoh himpunan bilangan tertentu.
b. Guru menggunakan macam-macam himp bilangan (yang sudah dikenalkan) dalam pengajian himpunan dengan notasi.
c. Guru bersama siswa membahas tentang himpunan kosong dan notasinya
d. Guru/siswa membahas ttg pengertian himpunan berhingga dan tak berhingga.
e. Siswa mengerjakan latihan.
• Penutup.
a. dg bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.
b. Refleksi.
c. Penugasan.

E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks, LKS,
F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk instrumen : Pertanyaan tertullis dan lisan.
Instrumen.
1. Sebutkan kumpulan objek yang merupakan himpunn yang ada di sekitarmu.
2. sebutkan anggota-anggota himpunan nama siswa di kelasmu yang dimulai dengan huruf A. Dan sebutkan pula yang bukan anggota.
3. Nyatakan dengan notasi himpunan : himpunan bilangan asli lebih dari 1 dan kurang dari 10.
4. Sebutkan contoh himpunan kosong.
5. Diketahui A = { 1,2,3,4,....}, B = { 1,2,3,...., 10} manakah yang merupakan himpunan berhingga dan tak berhingga. Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD3. 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah : SMP Negeri 1 Samarinda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2

Standar Kompetensi : 3. Menggunakan bentuk Aljabar, persmaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 3.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel
Indikator : 1. Menyelesaikan model matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel
2. Menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyelesaikan persamaan linear dengan satu variabel
b. Siswa dpat menyelesaikan pertidaksamaan linear dengan satu variabel

B. Bahan Ajar
Persamaan dan pertidaksamaan linear dengan satu variabel

C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, demonstrasi, dan penemuan

D. Langkah-langkah kegiatan
Pendahuluan :
Apesepsi : a. Membahas PR
b. Mengingat kembali tentang pengertian persamaan dan pertidaksamaan linear dalam kehidupan sehari-hari
Motivasi : Banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksmaan dalm kehidupan sehari-hari

E. Kegiatan Inti
a. Siswa dikoordinasikan dalam beberap kelompok diskusi dengan masing-masing kelompok 5 orang
b. Dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing siswa diharapkan dapat:
1. Membuat persamaan linear satu variabel
2. menyelesaikan persamaan linear tersebut
3. membuat pertidaksamaan linear dengan satu variabel
4. menyelesaikan pertidaksamaan linear tersebut



c. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain menanggapi
d. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

F. Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa dimint membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
c. Guru memberikan tugas PR

G. Alat dan Sumber Belajar
Buku teks, lingkungan

H. Penilaian
Teknik : tes
Bentuk Instrumen : Pertanyaan tertulis

Instrumen:
1. Aan membeli dua buku. Uang Aan sepuluh ribuan dan ia mendapat uang kembalian sebesar Rp 3.500,00. Maka hrga sastu buku adalah ....
a. Rp 3.000,00 c. Rp 6.000,00
b. Rp 3.250,00 d. Rp 6.500,00

2. Umur Candra tiga tahun yang lalu kurang dari 25 tahun. Umur Candra sekarang adalah ....
a. Kurang dari 28 tahun c. Kurang dari 22 tahun
b. Kurang dari 25 tahun d. Kurang dari 19 tahun Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD3. 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi: 3.Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan perbandingan dalam pemecahan masklah.

Kompetensi Dasar: 3.1.Membuat model matematika dari maslah yang berkaitan demgan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabe
Indikator :1.Mengubah msalah ke dalammodel/ kalimat matematika berbentuk PLSV.
2.Mengubah masalah ke dalam bentuk model / kalimat matematika kerbentuk PtLSV.


Alokasi Waktu :1 x 40 menit (1 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Mengubah masalah ke dalam model/kalimat matematika berbentuk PLSV.
b. Siswa dapat mengubah masalah ke dalam model/kalimat matematika berbentuk PtLSV..

B. Materi Ajar
aPersamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

C. Metode Pembelajaran
c. Kooperatif/Diskusi.

D. Langkah-langkah kegiatan
• Pendahuluan
Apersepsi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Motivasi : Penjelasan tentang pentingnya materi dalam masalah/ kehidupan sehari-hari.

• Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan permasalahan dalam bentuk kuis.
b. Berdasarkan hasil dari siswa guru membimbing u ntuk dapat memahami bentuk model/kalimat matematika, persamaan dan pertidaksanaan
c. Siswa menerapkanpengetahuannya untuk menyelesaikan soal-sal latihan..
• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta melakukan rangkuman sebagai bahan refleksi.
b. Guru memberikan tugas (PR)

E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks.
F. Penilaian.
Teknik penilaian : test.
Bentuk instrumen : Pertanyaan tertullis dan lisan.
Instrumen.
1. Nyatakan keterangan-keterangan berikut menjadi bentuk PLSV :
a. Lima tahun yang akan datang umur ita 17 tahun.
b. Besar sudut pada suatu segitiga berturut-turut 2xo, 3x0, 4xo
2. Nyatakan keterangan-keterangan berikut kedalam bentuk PtLSV :
a. Untuk dapat diterima menjadi taruna AKABRI tinggi badan minimal 165 cm.
b. Kecepatan kendaraan di jalan tol sekurang-kurangnya 60 km/jam.

Mengetahui, ..............,................2006
Kepala sekolah .......... Guru mta pekajaran matematika



= ............. = = .................... = Selengkapnya...

RPP SMP KLS7(KD 2. 4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, peersamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Kompetensi Dasar : 2.4.Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.
Indikator : 1. Mengenali PtLSV dalam berbgai bentuk dan variabel.
2. Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan blangan yang sama.
3. Menentukan penyelesaian PtLSV

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (3 pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyatakan dengan lisan pengertian PtLSV.
b. Siswa dapat menggunakan notsi pertidaksamaan <, >, dan, , 
c. Siswa dapat memberi contoh bebrapa PtLSV dalam kehidupan sehari-hari.
d. Siswa dapat menyatakan PtLSV yang setara dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
e. Siswa dapat menentukan penyelesaian PtLSV.
f. Siswa dapat menggunakan konsep PtLSV dalam kehidupan sehari-hri.

B. Materi Ajar
Pertidaksamaan linear satu variabel.

C.Metode Pembelajaran
Ekspositori.

B. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan pertama
• Pendahuluan
Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian kalimt terbuka dan PLSV.
Motivasi : Apabila mteri ini dikuasai dengan baik maka akan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari


• Kegiatan Inti
a. Dengan tanya jawab guru membimbing siswa untuk memahami bahwa suatu kalima terbuka yang selalu mengandung ungkapan lebih dari atau kurang dari disebut pertidaksamaan.
b. Siswa diminti menyebutkan masalah pertidaksamaan yang terkait dengan kejadiansehari-hari.
c. Guru meminta siswa untuk membaca dan menuliskan ntasi <, >, dan, , 
d. Guru meminta siswa untuk menuliskan bentuk pertidaksamaan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
e. Guru mengarahkan siswa untuk menmgenali PtLSV dalam berbagai bentuk dan variabel dengan beberapa contoh soal.
f. Siswa mengerjakan tugas yang dibuat guru.

• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)

Pertemuan kedua
• Pendahuluan
Apersepsi : Membahas PR
Motivasi : banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan PtSLV

• Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok antara 4 -5 orang.
b. Memberika contoh bentuk setara dari PtSLVdengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama (Bilangan positif dan negatif)
c. Tiap kelompok mendiskusikan cara mencari bentuk setara soal-soal PtSLV yang ditenukan oleh guru dari buku sumber
d. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain menanggapi
e. Guru memandu jalannya diskusi dan memberi pujian kepada kelompok yang berhasil dan memberi semangat kepada kelompok yang belum berhasil (jika ada)
f. Siswa mengerjakan soal sebagai tugas mandiri
d. Dengan demonstrasi, guru menunjukkan cara menggambardua
• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)







Pertemuan ketiga
• Pendahuluan
Apersepsi : Membahas PR
Motivasi : PtSLV banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari

• Kegiatan Inti
a. Dengan tanya jawab guru bersama siswa membahas contoh cara menyelesaikan PtLSV
b. Dengan teman sebangku siswa berdiskusi untuk menentukan penyelesaian PtSLV
c. Beberapa siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya, sdangk kelompok lain menanggapi
d. Siswa mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang PtSLV yang terdapat pada buku sumber
• Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab
c. Guru memberikan tugas (PR)

E. Alat dan sumber belajar.
Buku teks dan lingkungan

C. Penilaian
a. Teknik : tes lisan dan tes tulis.
b. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan dan isian

Instrumen
1. Apa yang dimaksud dengan PtLSV
Manakah berikut ini yang merupakan pertidaksamaan linier dengan satu variabel?
a. 3x – 5 > -8 e. y + y  5
b. -2x + 4  10 f. x – x2 > 3
c. 8y – 6 = 4 g. 2m – m < 0
d. –y = -5 h. -3t + 7  t
( Diberikan pada KBM)
2. Sisipkan tanda <, dan > pada setiap bilangan berikut ini agar menajdi kalimat yang benar :
a. 15 .......... 24
b. 49 .......... 33
c. -7 .......... 4
d. -5 ........... -12
3. a. Pada tayangan sebuah film di televasi tertera tulisan untuk 17 th ke atas.
b. Kapasitas tangki minyak tanah maks 6.000 liter.
Nyatakan kalimat di atas dengan menggunakan tanda <, >, dan, ,  .
4. Berikan contoh PtLSV yang ada dalam kehidupan sehari-hari (diberikan pada saat KBM)
5.Bentuk yang setara dengan 8x + 3  19 adalah ....
6.Tentukan penyelesaian dari setiap pertidaksamaan berikut:
a. 3x – 2  13
b. 3x + 3 < 2x
c. -4y – 8 > -6y
d. 12y – 7  8y + 1

7.Nabilah memiliki 50 koin terdiri dari uang logam Rp 100,00 dan Rp 50,00. Semua dalam seratus rupiahan dan lima puluh rupiahan yang jumlahnya paling banyak Rp 4.000,00. carilah batas-batas dari masing-masing koin yang dimilikinya. Selengkapnya...