Selasa, 24 November 2009

Latar Belakang Dan Perkembangan Konseling

Latar Belakang Dan Perkembangan Konseling

Konseling sebagai upaya professional pada awalnya dimulai dari luar negeri pada tahun 1896. Shertzer dan Stone memperkirakan bahwa konseling mulai ada pada tahun 1898. Setelah mengalami proses yang panjang, konseling pun terus mangalami perkembang dan pemantapan dari negeri asalanya. Perkembangan pun terus berkembang ke berbagai Negara termasuk di Indonesia yang tergandeng lekat dalam upaya dan pengembangan bimbingan konseling di sekolah sejak 1960.

Faktor-faktor pendorong perkembangan konseling sekolah di Indonesia, sehingga maju cukup pesat adalah :
1). Pada diri individu, yaitu adanya masa-masa kritis dalam tiap-tiap masa perkembangan individu, terutama dalam masa remaja.
2). Pada kondisi luar individu, seperti kondisi teknologi yang berkembang sangat pesat, nilai-nilai social, ekonom, budaya, nilai-nilai humanistis versus pragmatis,nilai-nilai etika pergaulan, kondisi structural dan kebidangan dalam dunia kerja, dan kondisi lain seperti transmigrasi dan urbanisasi kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor pendorong lain khususnya konseling di sekolah adalah adanya kebutuhan nyata dan kebutuhan potensial para siswa pada beberapa jenjang pendidikan, yaitu :
1.) Dalam menghadapi masa-masa kritis yang dapat terjadi misalnya akibat kegagalan sekolah, kegagalan pergaulan atau pacaran, dan penyalagunaan obat-obatan.
2.) Dalam menghadapi kesulitan pemahaman diri dan lingkungan untuk arah diri dan pengambilan keputusan dalam karier, akademik, dan pergaulan social.
3.) Dalam mencega sedapat mungkin kesulitan yang dapat dihadapi dalam pergaulan atau seksual.
4.) Dalam menopang kelancaran perkembangan individu siawa seperti pengembangan kemandirian, percaya diri, citra diri, dll.

Dengan demikian kebutuhan akan hubungan bantuan, terutama konseling pada dasarnya lahir dalam diri individu. Agar individu dapat menjawab permsalahan yang dihadapi dan dapat berbuat sesuatu maka konseling akan tetap diperlukan bahkan dengan intensitas keperluan yang lebih baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar