Selasa, 01 Desember 2009

Macam-Macam Model Kurikulum

Macam-Macam Model Kurikulum

A. Kurikulum Subjek Akademis
Model kurikulum ini adalah model yang tertua sejak sekolah yang pertama berdiri, sampai sekarang walaupun telah berkembang tipe-tipe lain, umumnya sekolah tidak bias melepaskan tipe ini. Mengapa demikian? Kurikulum ini sangat praktis, mudah disusun, dan mudah digabungkan dengan tipe lain.

Kurikulum subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik (parenialisme dan esensialisme) yang berorentasi pada masa lalu. Semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir pada masa lalu. Fungsi pendidikan memelihara dan mewariskan hasil-hasil budaya masa lalu tersebut. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan


Isi pendidikan diambil dari setiap disiplin ilmu. Sesuai dengan bidang disiplin para ahli, masing-masing telah mengembangkan ilmu secara sistematis, logis dan solid. Para pengembang kurikulum tidak perlu susah menyusun dan mengembangkan bahan sendiri. Mereka tinggal memilih materi ilmu yang telah dikembangkan para ahli disiplin ilmu, kemudian mengorganisasinya secara sistematis, sesui dengan tujuan pendidikan dan tahap perkembangan siswa yang akan mempelajarinya.

Karena kurikulum ini mengutamakan pengetahuan, maka pengetahuan lebih bersifat intelektual. Nama-nama mata pelajaran hamper sama dengan disiplin ilmu, seperti bahasa dan sastra, matematika, sejara, dan sebagainya.

B. Kurikulum Humanistik
Kurikulum humanistic dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistic. Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi yaitu John Dewey (progressive education) dan J.J Rousseau (romantic education). Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada siswa. Mereka bertolak dari asumsi bahwa anak atau siswa aalah yang pertama dan utama dalam pendidikan. Mereka percaya bahwa siswa mempunyai potensi, kemampuan, dan kekuatan untuk berkembang.

Pandangan mereka berkembang sebagai reaksi terhadap pendidikan yang lebih menentukan segi intelektual dengan peran utama dipegang oleh guru. Pendidikan humanistic menekankan peranan siswa. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana yang permisif, rilek, dan akrab. Berkat situasi tersebut anak dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

Pendidikan mereka lebih menekankan bagaimana mengajar siswa, bagaimana merasakan dan bersikap terhadap sesuatu. Tujuan pengajaran adalah memperluas kesadaran sendiri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari linkungan. Ada beberapa aliran yang termasuk dalam pendidikan humanistic yaitu pendidikan: konfluen, kritikilisme radikal, dan minikisme modern.

C. Kurikulum Rekonstruksi Sosial
Kurikulum rekonstruksi social berbeda dengan yang lainnya. Kurikilum ini lebih memusatkan pada problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat. Kurikulumini bersumber dari aliran pendidikan interaksional. Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan brsama, interaksi, kerjasama. Kerjasama interaksi tidak hanya terjadi pada siswa maupun dengan guru, tetapi juga antara siswa dwngan siswi, antara siswa dengan lingkungan sekitarnya, dan dengan sumber belajar lainnya. Melalui kerjasama ini diharapkan siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.

Pandangan rekonstruksi social di dalam kurikulum dimulai sejak 1920-an. Hrold Rug mulai melihat dan menyadarkan kawan-kawannya bahwa selama ini terjadi kesenjangan antara kurikulum dengan masyarakat. Ia menginginkan para siswa dengan pengetahuan dan konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah social.

D. Teknologi dan Kurikulum
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dibidang pendidikan berkembang juga teknologi pendidikan. Aliran ini ada persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi diarahkan bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut tetapi pada penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang lebih besar diuraikan menjadi kompetensi yang lebih sempit dan ahirnya menjadi prilaku-prilaku yang dapat diamati atau diukur.

Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk, yaitu perangkat lunak(software) dan perangkat keras(hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dikenal dengan teknologi alat(tools technology), sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak dikenal dengan teknologi sistem(system tecnoligy).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar